Hari itu adalah akhir pekan sehingga suasana terlihat sepi meskipun pintu gerbang samping Gedung Bank Indonesia Cirebon ini terbuka. Sedangkan pagar pada candi bentar dibiarkan tertutup yang mungkin hanya dibuka pada hari-hari tertentu saja. Berbeda dengan gedung aslinya, tak terlihat ada pilar megah pada gedung yang baru ini.
Bagian atas dari Gedung Bank Indonesia Cirebon yang asli, dengan pilar, bidang-bidang geometris, menara serta kubahnya. Kabarnya Gedung Bank Indonesia Cirebon ini merupakan satu-satunya gedung Kantor Bank Indonesia warisan DJB yang hanya mempunyai satu kubah.
Gapura candi bentar yang berwarna merah bata di latar depan, terlihat kontras dengan warna putih Gedung Bank Indonesia Cirebon. DJB didirikan oleh Pemerintah Hindia Belanda pada 1828 sebagai bank sirkulasi yang bertugas mencetak dan mengedarkan uang. Pembukaan kantor cabang DJB di Cirebon di Jl Kampong Tjangkol No.5 (sekarang Jl Yos Sudarso No.5) ini dilakukan berdasarkan surat keputusan Gubernur Jenderal Hindia Belanda No. 63 tanggal 31 Juli 1866.
Perpaduan bangunan budaya tradisional dengan bangunan budaya modern di Gedung Bank Indonesia Cirebon. Gedung Bank Indonesia di semua kota yang pernah saya kunjungi umumnya dalam kondisi yang sangat baik dan terawat, menandai perhatian dan disiplin tinggi dari para petingginya. Sama halnya, Museum Bank Indonesia juga menjadi salah satu museum terbaik dan paling anggun di negeri ini.
Acara peletakan batu pertama untuk pembangunan gedung Kantor Cabang DJB Cirebon ini dilakukan oleh Jan Marianus Gerritzen, anak Direktur M.J. Gerritzen, pada 21 September 1919. Gedung Bank Indonesia Cirebon ini kabarnya merupakan satu-satunya gedung Kantor Bank Indonesia warisan De Javasche Bank yang hanya mempunyai satu kubah.
Sponsored Link