Foto Banana Inn

Lobi Hotel Banana Inn Bandung yang lumayan lega, dengan meja resepsionis hotel tampak di ujung sebelah sana. Cocok untuk menerima tamu dalam jumlah yang cukup besar, seperti misalnya ketika ada family gathering atau annual meeting sebuah perusahaan nasional atau multinasional berukuran sedang.



Pandangan dari dalam lobi hotel arah ke halaman depan dengan pepohonan yang cukup asri tampak di luar sana. Dua buah set angklung tampak diletakkan di lobi, mungkin sebagai sebuah bentuk apresiasi pada alat musik tradisional, yang juga lekat dengan budaya dari daerah Jawa Barat.



Penampakan tempat tidur double di kamar hotel yang cukup nyaman, dengan almari dan kulkas di dalam lemari kecil di sebelahnya. Komplimen dua botol air mineral tampak di atas meja. Seprei kasur terlihat sudah agak kusut karena sempat melompat ke atasnya beberapa saat sebelumnya untuk melepas penat perjalanan. Lantai kamar hotel ini menggunakan parket kayu jati. Selera manajemennya boleh dipuji.



Jika pernah memainkan angklung, entah memang bergabung ke dalam sebuah grup angklung atau hanya pernah ikut semacam kursus kilat di sebuah acara perusahaan atau budaya, tentu akan merasa gatal untuk sekadar membunyikan nada angklung itu. Ragam hias daun dan bebungaan tampak ditoreh di permukaan bambu angklung untuk mempercantiknya.



Seorang petugas tampak sedang membersihkan kolam renang yang ada di halaman belakang hotel, diakses dari area lobi lantai dasar. Sementara anak-anak dengan diawasi orang tuanya tampak sedang bermain di kolam dangkal yang bentuknya bulat. Tak begitu besar memang ukurannya, namun cukup memadai apalagi anak-anak juga bisa berenang di kolam yang lebih dalam di ujung sebelah sana dengan ditemani orang tuanya.



Pandangan lainnya pada set angklung yang dibuat dengan selera yang sangat baik. Jika saja lampu lobi dinyalakan, katakanlah sebagian saja, sofa yang ada di tengah dan di ujung sana itu tak bakal terlihat gelap. Kesan suram itu tak mengenakkan. Tak semua penghematan biaya itu baik bagi sebuah brand, meskipun dalam keadaan survival secara finansial sekalipun.



Pandangan lainnya pada set angklung yang dibuat dengan selera sangat baik. Jika saja waktu itu lampu lobi dinyalakan, katakanlah di sebagian titik saja, sofa yang ada di tengah dan di ujung sana itu tak bakal terlihat gelap suram. Tak semua penghematan biaya itu baik bagi sebuah brand, bahkan dalam keadaan survival secara finansial sekalipun.



Tengara nama hotel tampak menempel pada dinding bangunan yang cukup tinggi. Area drop off tamu diberi atap dengan desain atap yang menarik dan berselera. Sejumlah pohon palm di halaman memberi kesan pertama yang bagus kepada para tamu.



Pandangan dari area di depan pintu masuk hotel ke arah halaman depan dengan pohon palm di tengah bundaran. Bundaran kecil itu dipakai oleh mobil untuk memutar dan kemudian berhenti menurunkan atau mengambil penumpang di depan undakan masuk ke dalam hotel. Dengan lampu-lampu gantung seperti tampak pada foto, ketika malam tiba suasana di sini tentu akan terlihat romantis. Apalagi di tengah hawa dingin Bandung, meskipun sudah tak sedingin 10-15 tahun lalu.



Ini adalah area di teras belakang hotel, yang akan terlihat sesaat setelah keluar dari pintu kaca lobi hotel yang tampak di latar belakang sana. Di belakang pagar warna-warni itu adalah ruangan tak begitu besar yang difungsikan sebagai tempat bermain anak. Kursi amben berselera yang terlihat di latar depan sekarang sudah semakin sulit diperoleh, oleh sebab semakin menipisnya pasokan kayu jati dengan kualitas yang bagus.



Beginilah penampakan ruangan untuk bermain anak yang hanya cocok untuk anak usia balita. Kegiatan untuk anak yang lebih besar dilakukan di teras belakang hotel, yang biasanya dilakukan pada hari Sabtu dan Minggu. Pada waktu kami di sana, di teras belakang itu ada aneka lomba berhadiah yang bisa diikuti oleh anak-anak yang menginap di hotel ini.



Ornamen pada dinding ruang untuk anak-anak (balita) bermain di Hotel Banana Inn Bandung yang ditempel stiker bergambar tokoh-tokoh kartun dan dongeng yang umumnya dikenal oleh anak-anak jaman sekarang, baik lewat buku komik maupun melalui tontonan dan tv maupun di bioskop.



Sebagian dari teras belakang dan halaman belakang Hotel Banana Inn Bandung dengan sejumlah tanaman perdu pemanis dan phon palm ditanam di sejumlah titik, menyisakan ruang yang cukup lega untuk beraktivitas di pagi dan sore hari. Di ujung sana adalah saung yang berada di area kolam renang.



Wastafel, toilet duduk dan ruang untuk mandi dengan shower di kamar Hotel Banana Inn Bandung yang kami gunakan waktu itu. Cukup fungsional saja, dengan semua kelengkapannya yang standar. Tak ada bath tub, dan memang tak perlu boros buang-buang air untuk mandi.



Sebagaimana umumnya hotel sekelas Banana Inn Bandung, ada kulkas kecil, lemari pakaian, dan safety box. Sudah semakin jarang hotel yang menyediakan minuman dan makanan kecil di dalam kulkas oleh sebab sangat mudahnya orang beli sendiri, dengan harga yang biasanya jauh lebih murah ketimbang beli di hotel.



Anak-anak bermain di dalam kolam renang dangkal yang meski tak seberapa besar namun cukup menyenangkan. Kelebihan Hotel Banana Inn Bandung adalah tersedianya kolam air renang dengan air hangat, yang sangat membantu anak-anak yang hendak bermain air di pagi dan petang di tengah udara Bandung yang lumayan dingin.



Bukan hanya anak-anak yang gemar bermain air di kolam renang, emak-emak pun dan kadang bapak-bapak juga ikut berendam menemani anak atau cucunya. Di kolam renang seperti ini biasanya terjadi sosialisasi diantara anak-anak dan para pendampingnya.



Jika lupa membawa baju renang atau perlengkapan renang lainnya seperti google dan pelampung, beberapa langkah di samping kolam renang ada toko yang menjual barang-barang itu. Ruang olah raga atau gym kecil juga ada di sebelahnya.



Seekor ulat bulu yang sempat menarik perhatian saya ini sedang berjalan santai di sebuah daun pada tanaman yang ada di pinggiran kolam renang Hotel Banana Inn Bandung. Tak jelas apakah ulat ini akan menjadi kepompong dan kemudian berubah ke bentuk kupu-kupu dengan sayap yang sangat indah.



Kursi kayu jati antik serta beberapa buah sofa ini berada di ujung ruangan di lantai dasar dimana terdapat lobi hotel dan meja resepsionis. Kalau tak salah di ujung sana adalah restoran Hotel Banana Inn yang digunakan untuk sarapan pagi para tamu hotel.



Patung anak gajah yang bagus dan bisa ditunggangi oleh anak-anak ini lokasinya berada di depan pintu masuk Hotel Banana Inn Bandung. Lumayan elok sebagai tempat untuk berfoto bagi anak-anak.



Kolam dangkal dengan sejumlah ikan di dalamnya ini juga berada di bagian depan hotel, di sebelah kanannya. Airnya bersih tanda dirawat dengan baik, meskipun tidak banyak ikan elok yang ada di sana.



Lanskap bagian depan Hotel Banana Inn bisa dibilang dirancang sangat baik, dan terlihat bersih dengan tanaman terawat yang memperindah pemandangan serta menciptakan suasana hotel yang ramah. Secara umum kami cukup puas menginap di hotel ini, dengan kamar yang baik, kolam renang anak dengan air hangatnya. Lokasinya pun cukup strategis, dengan menu sarapan yang cukup beragam. Oh ya saya baru ingat, bahwa restoran untuk sarapan pagi ada di sayap kanan hotel pada arah menuju ke kolam renang.



©2021 Ikuti