Di atas atap bangunan utama kelenteng Ban Hing Kiong Manado terdapat patung sepasang naga berebut mustika, dengan sepasang naga lagi di belakang kedua. Di atas atap juga ada empat ornamen rumah kecil yang umumnya berisi patung dewa. Pagoda tempat pembakaran kertas sembahyang (Kimlo) tampak di kiri kanan halaman.
Papan nama yang dipasang di atas pintu masuk berbunyi "Tempat Ibadah Tridharma Ban Hing Kiong, Jl DI Panjaitan No 70 Telp 851657 Manado". Banyak tempat ibadah seperti ini yang menggunakan nama Vihara dan membuat versi bahasa Indonesianya agar terlihat lebih membumi, namun banyak juga yang tetap mempertahankan nama aslinya.
Tulisan dalam huruf Tionghoa berhias lukisan burung Hong (Phoenix) dan naga yang sangat indah diletakkan di depan altar Hok Tek Ceng Sin, Dewa Bumi. Lampion sebagai penerang kegelapan juga menggantung di sana. Umumnya orang bersembahyang di altar ini untuk memperoleh berkah rizki yang melimpah.
Ukiran lambang VOC pada meriam anti yang disimpan di dalam kelenteng. Ada huruf Z di atasnya dan huruf M di bawahnya. Ada pula torehan di atasnya lagi yang tak jelas apa maknanya. Lubang penyulut mesiu tampak berada di kanan bawah. Kondisi meriam lapangan berikut roda pembawanya bisa dikatakan masih sangat baik.
Sponsored Link