Gowa, Makam, Sulawesi Selatan

Makam Sultan Hasanuddin Gowa

Saya berkesempatan berkunjung ke Makam Sultan Hasanuddin Gowa di puncak bukit terbuka Tamalate yang ada dari Kelurahan Katangka, Somba Opu, Kabupaten Gowa. Kompleks makam yang cukup luas itu berjarak hanya sekitar 10 menit dari kompleks Makam Arung Palakka.

Makam Sultan Hasanuddin, Pahlawan Nasional karena peranannya dalam berperang melawan tentara Belanda, berada di tempat terbuka tanpa cungkup dalam deretan makam Raja-Raja Gowa lainnya. Saat itu menjelang tengah hari dan tak terlihat ada orang yang berjaga di makam. Pada jalan masuk menuju ke dalam kompleks Makam Sultan Hasanuddin Gowa terdapat tengara makam di bagian depan luar.

Kompleks makam Raja-Raja Gowa ini ada dua bagian yang dipisahkan oleh sebuah pendopo cukup besar. Di dalam pendopo itu ada sebuah patung Sultan Hasanuddin, serta lukisan potretnya yang digantungkan pada dinding ruangan yang cukup tinggi. Hanya beberapa pohon berukuran sedang yang ada di sekitar makam, dan tidak cukup rindang untuk memberi perlindungan bagi pengunjung terhadap sengat matahari Sulawesi Selatan yang tidak memiliki belas kasihan.

makam sultan hasanuddin gowa

Bendera Merah Putih berkibar di kompleks Makam Sultan Hasanuddin Gowa yang hampir semua kijingnya dibuat dari batu yang unik dan megah. Membaca riwayat sejarah, pada 1654 sang sultan tercatat mengirim armada tempur berkekuatan 100 kapal untuk membantu rakyat Maluku melawan armada Belanda yang berada di bawah komando De Vlamingh Van Oudshoorn. Pertempuran besar ini dikenal sebagai Perang Hongi.

Pada tahun 1655, kembali kedudukan Belanda di Buton diserang oleh pasukan Sultan Hasanuddin yang akhirnya berhasil membebaskan Buton dan Tobea dari tangan Belanda. Pada tahun 1660, armada Gowa kembali berperang melawan 22 kapal perang Belanda yang berkekuatan 1.764 orang di bawah komando John Van Dam yang datang dari Batavia.

Sultan Hasanuddin lahir pada 1629, turun tahta pada 1668 dan wafat 1670. Ia mendapat gelar Pahlawan Nasional pada 16 November 1973. Makam Sultan Alauddin, Raja Gowa XIV, dengan lorong persegi di dasarnya, ada pula di dalam kompleks makam ini. Sultan Alauddin adalah Raja Gowa yang berperan besar dalam penyebaran ajaran Islam di Kerajaan Gowa.

makam sultan hasanuddin gowa

Makam Sultan Hasanuddin Gowa ada di deretan kubur batu dengan tanda kubur berwarna keputihan, tepatnya di jirat kubur sebelah kanan pada foto, dengan sebuah patung ayam jantan bertengger di atas makamnya. Sultan Hasanuddin memang dikenal sebagai raja dengan julukan Ayam Jantan dari Timur, untuk menghormati keberanian dan kegigihannya dalam melawan hegemoni Belanda.

Sultan Hasanuddin, yang juga dikenal sebagai Mallombassi Daeng Mattawang Karaeng Bontomangape, adalah Raja Gowa XVI, dan merupakan raja yang paling dikenal luas di luar wilayah Sulawesi Selatan. Ini tentu tak lepas dari riwayat hidupnya yang bersejarah, yang kemudian menjadi bagian dari mata pelajaran bagi anak-anak dari mulai sekolah dasar.

Pada Juli 1667, Gowa diserang dengan hebat oleh armada laut Belanda di bawah pimpinan Speelman, yang mendapat dukungan raja-raja Ternate, Tidore, Bacan, Buton dan Bone dalam perang darat yang dahsyat. Ketika terdesak hebat, Perjanjian Bungaya pun terpaksa ditandatangani pada 18 November 1667, untuk mencegah korban yang lebih besar.

makam sultan hasanuddin gowa

Di pinggir kiri luar kompleks makam terdapat batu Tomanurung atau Batu Pallantikan, tempat Raja-Raja Gowa mengambil sumpah. Sultan Hasanuddin dinobatkan ketika berusia 22 tahun, menggantikan ayahnya yang bernama Sultan Malikussaid. Ibundanya, I Sabbe Lokmo Daeng Takontu, berasal dari keluarga kerajaan di Laikang.

Perjanjian Bungaya mengakhiri dominasi Kerajaan Gowa di Sulawesi Selatan dan memunculkan pusat kekuasaan baru yang akhirnya semuanya tunduk dan dikendalikan penjajah asing.

Demikianlah, kita mesti belajar dari sejarah, bahwa konflik diantara pusat kekuasaan hanya akan menguntungkan kekuatan luar yang akan menjadi penguasa sesungguhnya. Mereka yang tidak belajar dari kesalahan masa lalu akan mengulanginya, sering dengan cara yang lebih buruk.


Makam Sultan Hasanuddin Gowa

Alamat: Puncak bukit Tamalate, Kelurahan Katangka, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Lokasi GPS -5.192501, 119.451835, Waze. Jam buka sepanjang hari. Harga tiket masuk gratis.


Bagikan ke:
Facebook, Twitter, WhatsApp, Telegram, Email. Print!.

, seorang pejalan musiman dan penyuka sejarah. Penduduk Jakarta yang sedang tinggal di Cikarang Utara. Traktir BA secangkir kopi. Secangkir saja ya! September 05, 2020.